Hidup Adalah Persiapan Untuk Kekekalan.


Hidup Adalah Persiapan Untuk Kekekalan.
KISAH NYATA,
Adalah
📋Wawancara singkat dengan Rick Warren (Penulis buku : "Purpose Driven Life" dan Pendeta dari Saddleback Church di California)
✒Oleh : Paul Bradshaw (Seorang jurnalis online dan blogger dr Inggris).

📰Rick Warren berkata :
Orang2 bertanya kepada saya, apa tujuan dari hidup?
Saya menjawab : Secara sederhana, hidup adalah persiapan untuk kekekalan.
Kita diciptakan untuk kekekalan, dan Allah ingin kita bisa bersama Dia di surga.

Suatu hari jantung saya akan berhenti, dan itu berarti kesudahan dari tubuh saya, tapi bukan akhir dari saya. Saya bisa saja hidup 60 sampai 100 tahun di bumi, tetapi saya akan menghabiskan trilliunan tahun di kekekalan.

Ini adalah pemanasan, untuk persiapan yang sesungguhnya.

Tuhan ingin agar kita mempraktekkan di bumi hal2 yang akan kita lakukan selamanya di kekekalan. Kita diciptakan oleh Tuhan dan untuk Tuhan, dan sebelum Anda bisa mengerti dan menerima hal itu, hidup tidak akan masuk akal.

Hidup terdiri dari serangkaian masalah. Apakah Anda dalam masalah sekarang, atau Anda baru keluar dari satu masalah, atau Anda sedang bersiap memasuki masalah yang lain ?!

Alasan dari semua ini adalah bahwa Tuhan lebih tertarik dengan karakter Anda daripada kenyamanan hidup Anda. Tuhan lebih tertarik untuk mengubah hidup Anda menjadi kudus daripada membuat hidup Anda bahagia.

Kita dapat menjadi sangat bahagia di bumi ini, tapi itu bukanlah tujuan dari hidup. Tujuan hidup adalah untuk pertumbuhan karakter, menjadi serupa dengan Kristus.

Setahun terakhir ini telah menjadi tahun terbaik dalam hidup saya, dan juga tahun terburuk dalam hidup Kay, isteri saya. Dia terkena kanker.

Dulu saya berpikir bahwa hidup terdiri dari bukit dan lembah. Anda melalui saat2 gelap, kemudian mengalami saat2 puncak, bergantian secara berulang2. Saya tidak percaya hal itu lagi. Hidup bukannya terdiri dari bukit dan lembah, sekarang saya percaya bahwa hidup adalah seperti dua sisi kiri dan kanan dari sebuah rel kereta, yang mana Anda akan mengalami hal yang baik dan buruk secara bersamaan di setiap waktu.

Tidak peduli betapa baiknya hidup Anda, selalu ada hal buruk yang perlu Anda atasi. Dan tidak peduli betapa buruknya hidup Anda, selalu ada hal baik di mana Anda bisa bersyukur kepada Tuhan.

Anda bisa fokus pada tujuan2 Anda, atau Anda bisa fokus pada masalah2 Anda. Jika Anda fokus pada masalah, Anda akan menjadi orang yang berpusat pada diri sendiri : "masalah saya, hidup saya, sakit saya."
Tapi salah satu jalan termudah untuk keluar dari rasa sakit, adalah mengalihkan fokus Anda dari diri sendiri kepada Tuhan dan orang lain.

Kami cepat menyadari bahwa meskipun ratusan ribu orang berdoa, Tuhan tidak akan menyembuhkan Kay atau meringankan penderitaannya. Penyakit ini sangat menyusahkan dia, namun Tuhan telah memperkuat karakternya, memberikannya pelayanan untuk menolong orang lain, memberikan dia sebuah kesaksian, menarik dia mendekat pada Tuhan dan orang lain.

Anda harus belajar cara mengatasi hal yang baik maupun hal yang buruk dalam hidup Anda. Sebenarnya, kadang2 belajar untuk mengatasi hal yang baik bisa lebih sulit.
Misalnya, setahun terakhir ini tiba2 saja saat buku terjual 15 juta kopi, saya menjadi sangat kaya mendadak. Hal ini juga memberikan saya ketenaran yang tidak pernah saya hadapi sebelumnya. Menurut saya, Tuhan tidak memberikan kita kekayaan dan ketenaran untuk ego kita sendiri atau supaya hidup kita menjadi enak.

Jadi saya mulai bertanya kepada Tuhan apa yang Dia ingin saya lakukan dengan uang, ketenaran, dan pengaruh ini. Tuhan berikan 2 pasal yang menolong saya untuk menentukan apa yang harus dilakukan ada di, 2 Korintus 9 dan Mazmur 72.

Pertama, walaupun banyak uang yang mengalir masuk, kami tidak akan mengubah gaya hidup kami sedikit pun. Kami tidak membeli barang2 mewah.

Kedua, kira2 pertengahan tahun lalu, saya berhenti mengambil gaji dari gereja.

Ketiga, kami mendirikan organisasi yang disebut The Peace Plan untuk mendanai pendirian gereja, pelatihan pemimpin, pertolongan bagi yang miskin, pengobatan bagi yang sakit, dan pendidikan bagi generasi masa depan.

Keempat, saya mengakumulasikan semua gaji yang telah dibayarkan oleh gereja kepada saya selama 24 tahun terakhir sejak saya memulai gereja tersebut, dan mengembalikan semuanya. Sungguh membebaskan saat saya bisa melayani Tuhan secara cuma2.

Kita perlu menanyakan pada diri sendiri : Apakah saya akan hidup untuk kekayaan? Kepopuleran? Apakah saya akan digerakkan oleh tekanan ? Rasa bersalah? Kepahitan? Materialisme?... Atau  apakah saya akan digerakkan oleh rencana2 Tuhan untuk hidup saya ?

Saat saya bangun pagi, saya duduk di tepi tempat tidur dan berkata, "Tuhan, jika saya tidak berhasil menyelesaikan apa2 hari ini, saya ingin mengenal Engkau lebih lagi dan mengasihi Engkau lebih lagi." 

Tuhan tidak meletakkan saya di bumi hanya untuk mengisi daftar2 tugas yang harus dikerjakan. Dia lebih tertarik dengan siapa saya daripada apa yang saya lakukan. Itulah sebabnya kita disebut "human beings"dan bukan "human doings".

Saat2 bahagia, PUJI TUHAN.
Saat2 sulit, CARI TUHAN.
Saat2 tenang, SEMBAH TUHAN.
Saat2 sakit, PERCAYAI TUHAN.
Setiap saat... BERSYUKUR pada TUHAN.

 (Hari tanggal bulan & tahun wawancara ?)
Kemungkinan Kay menderita kanker payudara pada th. 2003, menjalani mammo, chemo dan pengobatan. Saat ini (2017) Kay sudah melewati masa2 sulit itu.       

No comments

Powered by Blogger.