Pdt. Esra Soru : "SAYA TERIMA TANTANGAN MASHUD! SEKALIAN AJAK BERNAD (SYAIFUL ARIFIN) NABABAN ATAU YAHYA 'PENGECUT' WALONI !".




Setelah kabar bahwa saya menantang Dr. Zakir Naik untuk berdebat terbuka di Universitas Muhamadiah Jogja menyebar (lihat : "Pendeta Asal Kupang Ini Tantang Debat Zakir Naik di Yogyakarta"), rupanya ada orang yang namanya Mashud yang kebakaran jenggot. Ia lantas mengungkapkan beberapa hal tentang saya dalam berita yang diturunkan VOA-Islam dengan judul : �Pendeta Esra, Sang Penantang Zakir Naik Ternyata Pernah Takluk oleh Kristolog Surabaya Ini�. Dalam tulisan itu si Mashud berkata bahwa dia pernah mengalahkan bahkan mempermalukan saya dalam debat di Sidoarjo beberapa tahaun lalu. Bahkan dikatakan bahwa saya sampai tidak bisa menjawab pertanyaan dia. Saya akan menanggapi ini dalam 2 point :

1. Terus terang saja saya jadi lucu membaca kata-kata dia itu. Yang ingin saya sampaikan adalah kalau memang apa yang Mashud katakan itu benar, coba dia buktikan / tunjukkan cuplikan videonya di mana saya tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dia. Kalau tidak bisa maka dia cuma omong besar saja. Dalam debat waktu itu ia ditemani oleh Insan Mokoginta. Dan justru saya amati mereka sangat terdesak (kalau tidak mau dikatakan keok) dalam debat itu sampai-sampai tukang shootingnya berhenti shooting sebelum acara debatnya selesai. Debat dengan Mashud dan Insan Mokoginta itu terjadi 2 kali, yang pertama di Universitas Muhamadiyah Sidoarjo, dan yang kedua di salah satu Masjid di Sidoarjo. Yang jadi pertanyaan saya adalah kalau memang Mashud merasa menang dan telah mempermalukan saya, mengapa videonya tidak pernah diedarkan seperti biasanya kalau mereka merasa menang dalam debat melawab pendeta lain? Bahkan setahu saya video yang dipublikasikan Insan Mokoginta hanyalah video dalam debat kedua (di sini) . Lalu mengapa video debat pertama dengan 2 topik : �Yesus Tuhan / Manusia biasa ?� dan �Selamat : Karena iman / amal ?� tidak dipublikasikan? Justru pihak kamilah yang mempublikasikannya (lihat di sini). Karena itu saya tantang si Mashud buktikan kata-kata dia bahwa dia telah permalukan saya dan pertanyaan-pertanyaannya yang tidak saya jawab. Kalau tidak bisa membuktikannya maka omongannya tidak lebih dari bualan kosong saja.

2. Dalam tulisan yang sama saya membaca si Mashud menantang saya untuk debat. Ini kata-katanya : �Inikan ada seorang pendeta yang namanya Alfred Soru itu. Itu biar nanti saya yang siap dialog dengan dia, tidak usah Zakir Naik. Jadi kalau dia mau nantang Zakir Naik, silakan dialog dengan kristolog lokal dulu�. Sekarang kita justru sedang menanti kepastian debat melawan Zakir Naik. Jadi kita tunggu saja. Nanti kalau seandainya debat dengan Zakir Naik tidak jadi, saya siap debat dengan Mashud. Saya terima tantangannya! Silahkan lembaga mana yang mau adakan. Mungkin UMY Jogja atau lembaga mana saja, saya siap. Boleh 1 vs 1 atau boleh berpasangan. Mungkin Mashud bisa mengajak Bernad Nababan (berhubung rencana debat dengan beliau di Makasar Februari kemarin batal padahal sudah sempat dipublikasikan di sini : Debat Kristen Islam) atau juga Yahya Waloni, yang sudah 2 kali berencana debat dengan saya tetapi selalu menghilang dan bahkan saya sudah layangkan tantangan debat dengan dia sejak 2 tahun lalu (lihat tantangan saya di sini : TANTANGAN DEBAT TERHADAP UST. YAHYA WALONI) tapi tidak ada respon sampai hari ini. Mana-mana saja saya siap!

Catatan : Kesiapan saya menerima tantangan Mashud ini saya sampaikan juga pada VOA-Islam yang menurunkan berita dengan judul �Jika Tidak Jadi Debat dengan Zakir Naik, Pendeta Esra Siap Tantang Kristolog Indonesia�. Supaya tidak disalahpahami, sesuai tulisan saya di atas, Mashudlah yang menantang, dan saya hanya menerima tantangannya. Bukan saya yang menantang duluan.

No comments

Powered by Blogger.