YESUS DI HADAPAN MAHKAMA AGAMA


By. Ev. Agustina Karpada, STh.

S
ekarang kita akan memasuki minggu sengsara Tuhan Yesus yang ke-7, di mana Yesus menjalani masa-MASA pemeriksaan / diadili. Dalam pembahasan tentang Yesus diadili, ke-4 kitab Injil sama-sama menulisnya, hanya saja ada perbedaan dalam urut-urutanan proses pengadilan serta tentang pihak2 yang mengadili Yesus. Injil Matius, Markus dan Yohanes menerangkan urut-urutannya pengadilan terhadap Yesus dimulai dari Mahkamah Agama kemudian Pilatus sedangkan Injil Lukas menerangkan bahwa yang mengadili Yesus adalah Mahkamah Agama lalu Pilatus lalu Herodes dan kembali ke Pilatus lagi.  Sekalipun ada perbedaan dalam urut-urutannya, namun itu tidaklah bertentangan satu dengan lainnya. Mahkamah Agama, Pilatus, Herodes adalah orang-orang berpengaruh yang memiliki jabatan tertinggi sehingga mereka sangat disengani dan ditakuti oleh masyarakat. Kelihatannya menurut mereka, Yesus dianggap sebagai seorang �penjahat� kelas kakap, yang sangat berbahaya, karena itu mereka semua harus turun tangan dalam mengadili Yesus. Mengapa demikian? Padahal kita tahu bahwa Yesus dari sisi Manusia-Nya sama sekali tidak berdosa, mana mungkin Dia dianggap sebagai seorang �penjahat�? Sangat menyedihkan sekali kalau ada orang yang sampai menganggap Yesus demikian rendahnya, tetapi salah satu sebabnya adalah karena orang tersebut tidak pernah tahu dan mengenal siapa Yesus sebenarnya. Hari ini kita akan fokus mempelajari tentang Yesus di hadapan Mahkamah Agama.

Mat 26:57-68 : (57) Sesudah mereka menangkap Yesus, mereka membawa-Nya menghadap Kayafas, Imam Besar. Di situ telah berkumpul ahli-ahli Taurat dan tua-tua. (58) Dan Petrus mengikuti Dia dari jauh sampai ke halaman Imam Besar, dan setelah masuk ke dalam, ia duduk di antara pengawal-pengawal untuk melihat kesudahan perkara itu. (59) Imam-imam kepala, malah seluruh Mahkamah Agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Ia dapat dihukum mati, (60) tetapi mereka tidak memperolehnya, walaupun tampil banyak saksi dusta. Tetapi akhirnya tampillah dua orang, (61) yang mengatakan: �Orang ini berkata: Aku dapat merubuhkan Bait Allah dan dapat membangunnya kembali dalam tiga hari.� (62) Lalu Imam Besar itu berdiri dan berkata kepada-Nya: �Tidakkah Engkau memberi jawab atas tuduhan-tuduhan saksi-saksi ini terhadap Engkau?� (63) Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: �Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak.� (64) Jawab Yesus: �Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.� (65) Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakainnya dan berkata: �Ia menghujat Allah, untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. (66) Bagaimana pendapat kamu?�  Mereka menjawab dan berkata: �Ia harus dihukum mati.� (67) Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia, (68) dan berkata: �Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakah yang memukul Engkau?�

Perlakuan-perlakuan apa saja yang dilakukan terhadap Yesus saat diadili? Bagaimana sikap Yesus ketika diadili?  Hal ini diceritakan juga di dalam Injil Markus dan Lukas, kecuali Yohanes.  Kita akan mempelajari kisah ini dalam 3 bagian besar.

Dalam Mat 10:17-20 ada janji bahwa Roh Kudus akan memimpin kita dalammenjawab pertanyaan dalam pengadilan seperti itu! Apa gunanya janjiseperti itu kalau kita harus meniru Yesus dengan bungkam 1000 bahasa padasaat diadili?Kesimpulannya adalah kita harus tahu kapan saat berbicara dan kapan saatdiam.Pengkh 3:7b -“ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara”.
 Contoh :
Saat diam.Waktu mendengar firman Tuhan. Ingat bahwa sekalipun saudara bisaberbicara sambil terus mendengar firman Tuhan, tetapi orang-orang disekitar saudara mungkin sekali terganggu konsentrasinya! Atau dalam rapat,kalau ada satu yang berbicara, maka yang lain harus diam danmendengarkan!
Saat berbicara.Pada waktu berhadapan dengan orang yang belum percaya, berbicaralah danberitakanlah Injil kepada dia! Pada waktu acara
sharing
, berbicaralah danceritakanlah pengalaman saudara dengan Tuhan, supaya orang yang lain juga bisa merasakan berkat. Pada waktu ada hal yang tidak benar terjadidalam gereja, saudara harus berani berbicara dan berusaha menegakkankebenaran!
b. Yesus menjawab.
Imam Besar bertanya pada Yesus :Mat 26:63 :
“…Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Allah yang hidup,katakanlah kepada kami,
apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak
.”
  Jika tadi Yesus diam, sekarang ia menjawab.Mat 26:64 :
 Jawab Yesus
: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkatakepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kananYang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.”

10Mendengar jawaban itu, terkejutlah semua anggota Mahkamah Agama yanghadir dalam persidangan tersebut. Menurut mereka, Yesus telah menghujatAllah dengan jawaban-Nya itu. Hal itu bisa terlihat dari reaksi mereka terhadapYesus terutama reaksi Kayafas.Mat 26:65-68 :
(65)
Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakainnya dan berkata:“Ia menghujat Allah,
untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-Nya. (66) Bagaimana pendapat kamu?” Mereka menjawab dan berkata: “Ia harusdihukum mati.” (67) Lalu mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-oranglain memukul Dia, (68) dan berkata: “Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias, siapakahyang memukul Engkau?”
Imam Besar mengoyakkan pakaiannya (ay 65a). Kata ‘pakaian’ dalam ay 65berasal dari kata Yunani HIMATIA, yang berarti
‘outer garments’
(pakaian luar).Tetapi dalam bagian paralelnya dalam Mark 14:63, digunakan kata YunaniCHITONAS, yang berarti
‘under garments’
(pakaian sebelah dalam). (Jadi,Kayafas mengoyakkan pakaian luar maupun dalam). Pada saat Kayafasmengoyakkan pakaiannya, ia melakukan 2 kesalahan sekaligus karena :
Imam Besar dilarang mengoyakkan pakaiannya.Im 21:10
- “Imam yang terbesar di antara saudara-saudaranya, yang sudah diurapidengan menuangkan minyak urapan di atas kepalanya dan yang ditahbiskan denganmengenakan kepadanya segala pakaian kudus, janganlah membiarkan rambutnyaterurai
dan janganlah ia mencabik pakaiannya
”.
Ia bertindak munafik.Pada zaman itu, mengoyakkan pakaian adalah suatu tindakan yang umumuntuk menyatakan kesedihan atau penyesalan, kadang-kadang atas dosanyasendiri, tetapi juga bisa atas dosa orang lain (Kej 37:29,34 Ayub 1:202Raja 18:37 19:1 Kis 14:14). Andaikata Yesus tidak mengakui dirinya sebagaiMesias / Anak Allah, mereka tidak punya alasan untuk menghukum matiYesus. Tetapi Yesus ternyata tetap mengaku diri sebagai Mesias / AnakAllah, sehingga mereka punya alasan untuk menghukum mati Yesus. Inipasti membuat Kayafas ingin bersorak karena girangnya. Tetapi yang ia lakukan adalah  justru mengoyakkan pakaiannya! Betul-betul seorang pemainsandiwara!Orang-orang yang lain lalu menghajar Yesus.Mat 26:65-68 :
(65) Maka Imam Besar itu mengoyakkan pakainnya dan berkata: “Iamenghujat Allah untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar hujat-
Nya. (66) Bagaimana pendapat kamu?” Mereka menjawab dan berkata: “Ia harusdihukum mati.” (67) Lalu
mereka meludahi muka-Nya dan meninju-Nya; orang-orang lain memukul Dia,
(68) dan berkata: “Cobalah katakan kepada kami, hai Mesias,siapakah yang memukul Engkau?”
Apakah Yesus membalas semua perbuatan jahat anggota dewan pada waktu itu?Sama sekali Yesus tidak melakukan perlawanan atas apa yang sedang dialami-Nya. Ini merupakan salah satu bukti ketaatan-Nya kepada Bapa di Sorga atascawan yang harus diminum-Nya. Kita bisa membayangkan suasana yang terjadidi ruang persidangan pada waktu itu dan bagaimana perasaan Yesus ketikadipukul, diludahi serta diolok-olol. Mereka memperlakukan Dia seperti seorang“penjahat” besar yang sangat berbahaya bagi negara, sehingga mereka menyiksadan menganiaya Dia sekehendak hati mereka. Tetapi sekali lagi, Yesus tidakpernah membalas semua perbuatan jahat dari anggota MA terhadap-Nya padawaktu itu. Yesus tetap sabar dan bertahan menghadapi Perlakuan-perlakuanmereka.Salah satu alasan mengapa Yesus tetap sabar dan bertahan walaupun disakitiadalah karena kasih-Nya yang besar bagi dunia ini, termasuk mereka yang saatitu memukul, meludahi dan mengolok-olok Dia. Yesus menunjukkan teladankasih-Nya yang mulia bagi kita ketika Ia menjalani masa-masa kesengsaraan-Nya. Ia bukan hanya mengalami kesengsaraan secara fisik, tetapi juga secarapsikis. Yesus benar-benar menderita dan sengsara bagi kita.Bagaimana dengan kita masing-masing? Apakah kita pun mampu bertahanmenerima semua perlakuan tidak adil dari orang-orang yang ada di sekitar kita?Atau apa yang akan kita lakukan ketika kita difitnah, disakiti, dicelakai danberbagai perlakuan tidak adil lainnya? Kadang-kadang kita tidak sabar ketika kitamendapat perlakuan-perlakuan yang menurut kita tidak adil, kita langsung sajamembalasnya. Karena itu, marilah belajar dari teladan Yesus.Peristiwa dipukul, diludahi, diolok di depan Mahkama Agama itu belumlahkeseluruhan kesengsaraan yang dialami Yesus. Kita melihat kelanjutankesengsaraan yang dialami Yesus, dicambuk, ditikam dengan tombak, ditendang,dsb-nya. Sangat menyakitkan, apalagi semuanya itu dialami Yesus tanpa adasatupun kesalahan yang dilakukan-Nya. Kesengsaraan yang kita alami tidak dapatdibandingkan dengan kesengsaraan yang dialami oleh Yesus. Tetapi Yesus mampumenghadapi semuanya dengan kesabaran yang penuh. Ingat bahwa kesengsaraanyang dialami-Nya itu murni dirasakan sebagai manusia sejati.


12Kalau Yesus dengan kesengsaraan yang begitu hebat saja bisa dihadapi sampaiakhir, maka kitapun harus bisa bertahan terhadap segala macam kesengsaraan apapun yang menimpa kita. Tahu dan sadarkah kita akan semua penderitaan,kesengsaraan yang dialami Yesus untuk menebus dosa-dosa kita? Kalau kita tahudan sadar, apakah yang telah kita lakukan sebagai bukti kasih kita kepada-Nya?Tetap percaya kepada Yesus dan teladanilah sikap-sikap-Nya ketika sedang berada
















No comments

Powered by Blogger.